Chibi Captain America

Senin, 28 April 2014

KESENJANGAN SOSIAL

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rakhmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar “Kesenjangan Sosial” ini sesuai dengan harapan dan selesai tepat pada waktunya.
Dengan dibuatnya makalah ini penyusun bertujuan agar setiap pembaca dapat mengerti dan menambah luas pengetahuannya mengenai Kesenjangan Sosial. Kami mencoba memberi informasi bahwasanya meski tanpa melalui internet, media makalah pun insya Allah dapat menambah wawasan pengetahuan.
Penyusun menyadari segala kekurangan dari makalah ini, baik materi maupun bahasa, namun demikian penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih bagi setiap pembaca.Selama proses penyusunan, penyusun telah dibantu oleh berbagai media buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Akhirnya bagi Tuhanlah segala sifat kesempurnaan dan tidak satupun pekerjaan manusia yang luput dari kekurangan termasuk penyusunan makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar “Kesenjangan Sosial” ini.
Terima kasih kepada pembaca yang setia menggunakan makalah ini untuk berbagai keperluan pembelajaran maupun sebatas mendalami materi. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kebaikan, yang mungkin kami tidak dapat membalasnya secara jasa akan tetapi kami berharap selalu diberikannya rahmat dan hidayah oleh Allah SWT.

                                                                                    Cirebon, 4 Oktober 2013


                                                                                    Penyusun, 









PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang

Mayarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan starata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.
            Hal ini yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak hanya itu bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.
            Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit jumlahnya. Hal ini dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau dan beragam suku dan budayanya. Jumlah penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak masalah, antara lain kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain.
            Hal-hal simpel yang seperti itulah, yang memicu timbulnya kesenjangan sosial di dalam kehidupan masyarakat. Biasanya orang-orang yang berada di kalangan atas lah yang membuat jarak dengan sesama. Kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah terlihat, apalagi antara rakyat dengan pejabatnya. Kesenjangan sosial memuncak saat pemerintahan Presiden Soeharto karena TNI yang menguasai pemerintahan. Keadaan rakyat kecil semakin tertindas dan tidak ada keadilan dalam hal ini. Padahal dalam pembukaan dan isi Undang-undang Dasar 1945 telah dikatakan bahwa kita harus berlaku adil terhadap seluruh rakyat Indonesia. Kesenjangan ini dipicu oleh adanya kemiskinan yang merajalela dan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu, pemerintah tidak boleh menyepelekan masalah yang kompleks seperti ini. Kinerja pemerintah yang cepat dan tepat sangat diperlukan. Dan dengan bantuan rakyat bersama-sama memberantas kemiskinan untuk mencapai kesejahteraan sosial.
1.2  Identifikasi Masalah 
            Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun makalah mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa yang memicu perilaku manusia seperti itu sehingga timbul kesenjangan sosial?
2. Bagaimana mengatasi kesenjangan sosial di dalam masyarakat?


1.3 Perumusan Masalah
            "Faktor apa saja yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan bagaimana menanggulanginya?"
1.4 Tujuan
1.    Mengetahui definisi dari Kesenjangan Sosial
2.    Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya Kesenjangan Sosial
3.    Mengetahui dampak dari adanya Kesenjangan Sosial
4.    Mengetahui solusi dari Kesenjangan Sosial














PEMBAHASAN

v  Pengertian

Kesenjangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal kualitas hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat terjadi pada negara manapun. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun mereka enggan.
            Disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga 250.000 juta,dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan orang-orang miskin yang kelaparan.
            Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang seperti ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orang-orang yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat menunjukan bahwa tidak sedkit dari mereka masih memikirkan kepentingannya masing-masing,uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat dimakan oleh mereka sendiri.Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan hukuman itu bukanlah “hukuman” yang sebenarnya,banyak dari mereka masih tetap hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusnya memebuat mereka jera.
            Kemiskian memang bukan hanya menjadi masalah di Negara Indonesia, bahkan Negara majupun masih sibuk mengentaskan masalah yang satu ini. Kemiskinan memang selayaknya tidak diperdebatkan tetapi diselesaikan. Akan tetapi kami yakin : “du chocs des opinion jaillit la verite”. “ Dengan benturan sebuah opini maka akan munculah suatu kebenaran “. Dengan kebenaran maka keadilan ditegakkan, dan apabila keadilan ditegakkan kesejateraan bukan lagi menjadi sebuah impian akan tetapi akan menjadi sebuah kenyataan.
            Kesenjangan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1.    Kemiskinan
               Kemiskinan adalah penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan takdir atau mereka mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya etos kerja. Inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari :
a) Kemiskinan itu sendiri
b) Kelemahan fisik
c) Keterasingan atau kadar isolasi
d) Kerentaan
e) Ketidakberdayaan






Ada juga masyarakat yang memiliki ketidakyakinan dari diri sendirinya bahwa ia tak mampu dan tak bisa, itu disebut sebagai kebudayaan kemiskinan.
Menurut Lewis (1983), budaya kemiskinan dapat terwujud dalam berbagai konteks sejarah, namun lebih cendrung untuk tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat yang memiliki seperangkat kondisi:
1.    Sistem ekonomi uang, buruh upahan dan sistem produksi untuk keuntungan
2.    tetap tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran bagi tenaga tak terampil
3.    rendahnya upah buruh
4.    tidak berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan organisiasi sosial, ekonomi dan politiknya secara sukarela maupun atas prakarsa pemerintah
5.    sistem keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral, dan
6.       kuatnya seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa yang menekankan penumpukan harta kekayaan dan adanya kemungkinan mobilitas vertical, dan sikap hemat, serta adanya anggapan bahwa rendahnya status ekonomi sebagai hasil ketidak sanggupan pribadi atau memang pada dasarnya sudah rendah kedudukannya.
Ciri-ciri kebudayaan kemiskinan atau pemikiran kemiskinan:
1.    fatalisme,
2.     rendahnya tingkat aspirasi,
3.    rendahnya kemauan mengejar sasaran,
4.    kurang melihat kemajuan pribadi ,
5.    perasaan ketidak berdayaan/ketidakmampuan,
6.    Perasaan untuk selalu gagal,
7.    Perasaan menilai diri sendiri negatif,
8.    Pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan
9.    Tingkat kompromis yang menyedihkan

            2.  Kurangnya lapangan kerja
                       
                Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih. Faktor-faktor penyebab pengangguran di Indonesia:
a. Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja
b. Kelebihan penduduk/pencari kerja
c. Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja dengan pengusaha
d. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha








            Kesenjangan sosial semakin hari semakin memprihatinkan, khususnya di lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa keadilan serta bertolak belakang dengan kebersamaan dan kesetaraan sosial. Akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial adalah:
            A. Melemahnya wirausaha
                       
                        Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha, penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hali ini dikarenakan seorang wirausaha selalu di anggap remeh.
           
             B. Terjadi kriminalitas

Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, seperti mencopet, mencuri, judi, dll.
            Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia:
a. Menomorsatukan pendidikan
b. Menciptakan lapangan kerja dan meminimalis Kemiskinan
c. Meminimalis KKN dan memberantas korupsi.
d. Meningkatkan sistem keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia hukum. 




C. Terjadi Monopoli
Kesenjangan sosial meyebabkan seseorang yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin misikin. Sebab seseorang yang mempunyai kekuatan baik dari segi ekonomi,hukum,politik, dsb, akan berupaya untuk bisa lebih menguasai bidang masing-masing dengan cara melebarkan sayap kekuasaan mereka. Hal tersebut membuat rakyat miskin semakin tertindas karena mereka tidak punya kemampuan untuk melawannya. Sebagai contoh : maraknya pembangunan mal-mal di kota-kota besar, atau pembangunan swalayan di kota-kota kecil sedikit - demi sedikit akan mematikan omset pedagang di pasar tradisional













KESIMPULAN DAN SARAN
1.1       Kesimpulan
            Kesenjangan sosial terjadi akibat banyaknya rakyat miskin dan pengangguran di Indonesia. Banyaknya kemiskinan inilah yang menjadi tombak bagaimana kesenjangan sosial bisa terjadi. Pemberantasan kemiskinan, memaksimalkan pendidikan, dan membuka lapangan kerja adalah beberapa solusi memberantas kesenjangan sosial di Indonesia. Selain itu, kita juga harus meminimalisasikan KKN dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan rakyat.

1.2       Saran
            Dengan banyaknya permasalahan yang terjadi akibat kesenjangan sosial seperti kriminalitas, maka pemerintah benar-benar diharapkan ikut adil dalam masalah ini. Pemerintah harus menegakkan hukum yang berlaku dan memberantas Kesenjangan Sosial agar tercipta Negara yang satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia






































Daftar Pustaka
Ahmad Yusdi, 2006, Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial, makalah,
Lokakarya Dosen ISBD, Dikti Depdiknas, Batam
Elly M. Setiadi dkk, 2007, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Kencana, Jakarta
Jacabus Rancaar, 2006, Sistem Sosial Budaya Indonesia, Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Bogor
Kaelan, 2009, Filsafat Pancasila, Paradigma, Jogjakarta
Koentjaraningrat, 1997, Pengantar Antropologi II, Rineka Cipta, Jakarta
Nursyid Sumaatmadja, 2002, Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi, Alfabeta, Bandung

1 komentar:

  1. copas dari block ini? http://zmulyakusuma.blogspot.co.id/2013/01/kesenjangan-sosial-di-masyarakat.html

    BalasHapus