Kata
Pengantar
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rakhmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar “Kesenjangan
Sosial” ini sesuai dengan harapan dan selesai tepat pada waktunya.
Dengan
dibuatnya makalah ini penyusun bertujuan agar setiap pembaca dapat mengerti dan
menambah luas pengetahuannya mengenai Kesenjangan
Sosial. Kami mencoba memberi informasi bahwasanya meski tanpa melalui
internet, media makalah pun insya Allah dapat menambah wawasan pengetahuan.
Penyusun
menyadari segala kekurangan dari makalah ini, baik materi maupun bahasa, namun
demikian penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih bagi setiap pembaca.Selama proses penyusunan, penyusun telah dibantu oleh
berbagai media buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Akhirnya bagi
Tuhanlah segala sifat kesempurnaan dan tidak satupun pekerjaan manusia yang
luput dari kekurangan termasuk penyusunan makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar “Kesenjangan Sosial” ini.
Terima kasih
kepada pembaca yang setia menggunakan makalah ini untuk berbagai keperluan
pembelajaran maupun sebatas mendalami materi. Semoga Allah SWT senantiasa
memberi kebaikan, yang mungkin kami tidak dapat membalasnya secara jasa akan
tetapi kami berharap selalu diberikannya rahmat dan hidayah oleh Allah SWT.
Cirebon,
4 Oktober 2013
Penyusun,
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mayarakat
Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat,
dan starata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapat terlihat dan dirasakan dengan
jelas dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.
Hal ini yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang
tidak saja menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak
hanya itu bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit
jumlahnya. Hal ini dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau dan beragam
suku dan budayanya. Jumlah penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak
masalah, antara lain kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain.
Hal-hal simpel yang seperti itulah, yang memicu timbulnya
kesenjangan sosial di dalam kehidupan masyarakat. Biasanya orang-orang yang
berada di kalangan atas lah yang membuat jarak dengan sesama. Kesenjangan
sosial di Indonesia sangatlah terlihat, apalagi antara rakyat dengan
pejabatnya. Kesenjangan sosial memuncak saat pemerintahan Presiden Soeharto
karena TNI yang menguasai pemerintahan. Keadaan rakyat kecil semakin tertindas
dan tidak ada keadilan dalam hal ini. Padahal dalam pembukaan dan isi
Undang-undang Dasar 1945 telah dikatakan bahwa kita harus berlaku adil terhadap
seluruh rakyat Indonesia. Kesenjangan ini dipicu oleh adanya kemiskinan yang
merajalela dan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu, pemerintah tidak boleh
menyepelekan masalah yang kompleks seperti ini. Kinerja pemerintah yang cepat
dan tepat sangat diperlukan. Dan dengan bantuan rakyat bersama-sama memberantas
kemiskinan untuk mencapai kesejahteraan sosial.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun makalah
mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa yang memicu perilaku
manusia seperti itu sehingga timbul kesenjangan sosial?
2. Bagaimana mengatasi
kesenjangan sosial di dalam masyarakat?
1.3 Perumusan Masalah
"Faktor apa saja yang dapat menimbulkan kesenjangan
sosial dan bagaimana menanggulanginya?"
1.4 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari Kesenjangan Sosial
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya
Kesenjangan Sosial
3. Mengetahui dampak dari adanya Kesenjangan
Sosial
4. Mengetahui solusi dari Kesenjangan Sosial
PEMBAHASAN
v Pengertian
Kesenjangan sosial adalah
sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia
yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal kualitas hidup yang sangat mencolok.
Fenomena ini dapat terjadi pada negara manapun. Dalam hal kesenjangan sosial
sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa
terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun,
orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang
benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”.
Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang
terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang
memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga
kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun mereka enggan.
Disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena
pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan
membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga
250.000 juta,dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan
orang-orang miskin yang kelaparan.
Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang
seperti ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orang-orang
yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa
yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang sekarang
ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat menunjukan
bahwa tidak sedkit dari mereka masih memikirkan kepentingannya
masing-masing,uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat
dimakan oleh mereka sendiri.Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan hukuman
itu bukanlah “hukuman” yang sebenarnya,banyak dari mereka masih tetap hidup
mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusnya memebuat mereka
jera.
Kemiskian memang bukan hanya menjadi masalah di Negara
Indonesia, bahkan Negara majupun masih sibuk mengentaskan masalah yang satu
ini. Kemiskinan memang selayaknya tidak diperdebatkan tetapi diselesaikan. Akan
tetapi kami yakin : “du chocs des opinion
jaillit la verite”. “ Dengan benturan sebuah opini maka akan munculah suatu
kebenaran “. Dengan kebenaran maka keadilan ditegakkan, dan apabila keadilan
ditegakkan kesejateraan bukan lagi menjadi sebuah impian akan tetapi akan
menjadi sebuah kenyataan.
Kesenjangan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain:
1. Kemiskinan
Kemiskinan
adalah penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Banyak orang
menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan takdir atau mereka mereka
miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya etos kerja. Inti kemiskinan
terletak pada kondisi yang disebut perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri
dari :
a) Kemiskinan itu sendiri
b) Kelemahan fisik
c) Keterasingan atau kadar
isolasi
d) Kerentaan
e) Ketidakberdayaan
Ada
juga masyarakat yang memiliki ketidakyakinan dari diri sendirinya bahwa ia tak
mampu dan tak bisa, itu disebut sebagai kebudayaan kemiskinan.
Menurut Lewis
(1983), budaya kemiskinan dapat terwujud dalam berbagai konteks sejarah, namun
lebih cendrung untuk tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat yang memiliki
seperangkat kondisi:
1.
Sistem
ekonomi uang, buruh upahan dan sistem produksi untuk keuntungan
2.
tetap
tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran bagi tenaga tak
terampil
3.
rendahnya
upah buruh
4.
tidak
berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan organisiasi sosial,
ekonomi dan politiknya secara sukarela maupun atas prakarsa pemerintah
5.
sistem
keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral, dan
6.
kuatnya
seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa yang menekankan penumpukan
harta kekayaan dan adanya kemungkinan mobilitas vertical, dan sikap hemat,
serta adanya anggapan bahwa rendahnya status ekonomi sebagai hasil ketidak
sanggupan pribadi atau memang pada dasarnya sudah rendah kedudukannya.
Ciri-ciri kebudayaan
kemiskinan atau pemikiran kemiskinan:
1.
fatalisme,
2. rendahnya tingkat aspirasi,
3. rendahnya kemauan mengejar sasaran,
4. kurang melihat kemajuan pribadi ,
5. perasaan ketidak
berdayaan/ketidakmampuan,
6. Perasaan untuk selalu gagal,
7. Perasaan menilai diri sendiri negatif,
8. Pilihan sebagai posisi pekerja kasar,
dan
9. Tingkat kompromis yang menyedihkan
2. Kurangnya
lapangan kerja
Lapangan
pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat,
sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya
lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di
Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah
satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga
kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan
negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih.
Faktor-faktor penyebab pengangguran di Indonesia:
a. Kurangnya sumber daya
manusia pencipta lapangan kerja
b. Kelebihan
penduduk/pencari kerja
c. Kurangnya jalinan
komunikasi antara si pencari kerja dengan pengusaha
d. Kurangnya pendidikan
untuk pewirausaha
Kesenjangan sosial semakin hari semakin memprihatinkan,
khususnya di lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan bahwa yang kaya
semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai
rasa keadilan serta bertolak belakang dengan kebersamaan dan kesetaraan sosial.
Akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial adalah:
A. Melemahnya wirausaha
Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat
ingin memulai usaha, penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha,
bahkan penghancur semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hali ini
dikarenakan seorang wirausaha selalu di anggap remeh.
B. Terjadi kriminalitas
Banyak
rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang,
seperti mencopet, mencuri, judi, dll.
Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk
pemecahan masalah kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia:
a. Menomorsatukan
pendidikan
b. Menciptakan lapangan
kerja dan meminimalis Kemiskinan
c. Meminimalis KKN dan
memberantas korupsi.
d. Meningkatkan sistem
keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia
hukum.
C. Terjadi Monopoli
Kesenjangan sosial
meyebabkan seseorang yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin misikin.
Sebab seseorang yang mempunyai kekuatan baik dari segi ekonomi,hukum,politik,
dsb, akan berupaya untuk bisa lebih menguasai bidang masing-masing dengan cara
melebarkan sayap kekuasaan mereka. Hal tersebut membuat rakyat miskin semakin
tertindas karena mereka tidak punya kemampuan untuk melawannya. Sebagai contoh
: maraknya pembangunan mal-mal di kota-kota besar, atau pembangunan swalayan di
kota-kota kecil sedikit - demi sedikit akan mematikan omset pedagang di pasar
tradisional
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1
Kesimpulan
Kesenjangan sosial terjadi akibat banyaknya rakyat miskin
dan pengangguran di Indonesia. Banyaknya kemiskinan inilah yang menjadi tombak
bagaimana kesenjangan sosial bisa terjadi. Pemberantasan kemiskinan,
memaksimalkan pendidikan, dan membuka lapangan kerja adalah beberapa solusi
memberantas kesenjangan sosial di Indonesia. Selain itu, kita juga harus
meminimalisasikan KKN dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan
kesejahteraan rakyat.
1.2
Saran
Dengan banyaknya permasalahan yang terjadi akibat
kesenjangan sosial seperti kriminalitas, maka pemerintah benar-benar diharapkan
ikut adil dalam masalah ini. Pemerintah harus menegakkan hukum yang berlaku dan
memberantas Kesenjangan Sosial agar tercipta Negara yang satu yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Daftar
Pustaka
Ahmad Yusdi,
2006, Manusia sebagai Makhluk Individu
dan Makhluk Sosial, makalah,
Lokakarya
Dosen ISBD, Dikti Depdiknas, Batam
Elly M.
Setiadi dkk, 2007, Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar, Kencana, Jakarta
Jacabus
Rancaar, 2006, Sistem Sosial Budaya
Indonesia, Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Bogor
Kaelan, 2009,
Filsafat Pancasila, Paradigma,
Jogjakarta
Koentjaraningrat,
1997, Pengantar Antropologi II, Rineka
Cipta, Jakarta
Nursyid
Sumaatmadja, 2002, Pendidikan Pemanusiaan
Manusia Manusiawi, Alfabeta, Bandung
copas dari block ini? http://zmulyakusuma.blogspot.co.id/2013/01/kesenjangan-sosial-di-masyarakat.html
BalasHapus