KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
Pujidansyukur
kami panjatkankepada Allah Swt. yang telahmemberikankesabaran,
kekuatandankesehatankepada kami sehingga kami dapatmenyelesaikanmakalah kami
yang berjudul “PengaruhBudaya Barat terhadapRemja Muslim di Indonesia”
untukmemenuhitugasmatakuliahPendidikan Agama Islam II.
Taklupajuga
kami ucapkanterimakasihkepadaorangtua kami yang telahmendukungpenuh,
baikdarisegimateriataupun yang lainnya.Kepadakawan-kawan yang
telahikutmembantudalampembuatanmakalahini, kepadakelompok 2 yang selalu solid,
dantentunyakepadadosenpembimbing kami ibuSetiaBudiyanti, S.Ag., M.H yang
telahmemberikantugasini, sehinggawawasan kami dapatbertambah.
Kami
sadardengansegalakekurangan yang adadalammakalahini, olehkarenaitu, kritikdan
saran sangat kami butuhkan.Semogamakalahinidapatbermnfaatuntuksemuapembaca.
Wassalamu’alaikumWr. Wb
Cirebon,
2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Di era
globalisasi ini, banyak sekali budaya-budaya barat yang memengaruhi remaja
muslim di Indonesia. Seperti kita ketahui, budaya apa saja yang telah
memengaruhi remaja muslim di Indonesia. Contohnya dari segi makanan,lifestyle,
pola fikir, dan menomor duakan Al-Qur’an dan Hadits, padahal yang seharusnya
kita anut ialah budaya ketimuran seperti mengenakan hijab dan menutup aurat.
Di zaman yang
serba modern ini, perkembangan tekhnologi yang mutakhir seringkali memunculkan
dampak yang negative terhadap kehidupan remaja muslim, budaya barat yang masuk
ke negeri kita ini masuk secara bebas tanpa adanya filterisasi.
Sekarang ini banyak
remaja yang sudah tidak memperhatikan lagi halal atau haramnya makanan yang
dikonsumsinya dan lebih menyukai hal-hal yang serba instan, serta dari segi
pakaian dan gaya hidup remaja Indonesia, kini mereka lebih mengikuti gaya
budaya barat yang tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam, seperti hidup
berfoya-foya di kafe-kafe, berpakaian tidak menutup auratnya, dan yang sangat
disayangkan, mereka seakan menganggap agama Islam adalah hal yang norak atau
kampungan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
-
Apa
pengertian budaya dan remaja?
-
Apa
pengaruh budaya barat terhadap kehidupan remaja muslim di Indonesia?
-
Bagaimana
cara mempertahankan budaya Indonesia dan agar remaja muslim Indonesia tetap
berpegang teguh pada norma-norma agama?
1.3 TUJUAN
-
Untuk
mengetahui pengertian budaya dan remaja yang sesungguhnya menurut para ahli dan
menurut pandangan Islam.
-
Untuk
mengetahui dampak-dampak dari adanya pengaruh budaya barat terhadap remaja
muslim Indonesia.
-
Untuk
menjaga budaya yang ada di Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya barat,
khususnya terhadap remaja muslim Indonesia.
1.4 MANFAAT
Dibuatnya makalah ini diharapkan dapat meminimalisir
dampak budaya barat terhadap remaja muslim Indonesia, dan menyadari akan
pentingnya menjaga budaya Indonesia serta norma-norma agama.
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1 PENGERTIAN BUDAYA
Menurut Edward Burnett
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sementara itu dalam Islam, istilah ini
disebut dengan adab.Islam telah menggariskan adab-adab Islami yang mengatur
etika dan norma-norma pemeluknya.Adab-adab Islami ini meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia.Tuntunannya turun langsung dari Allah melalui wahyu kepada
Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan Rasul-Nya
Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai teladan terbaik dalam hal etika dan adab
ini.Sebelum kedatangan Islam, yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Arab
ketika itu ialah budaya jahiliyah. Di antara budaya jahiliyah yang dilarang
oleh Islam, misalnya tathayyur, menisbatkan hujan kepada bintang-bintang, dan
lain sebagainya.Dinul-Islam sangat menitik beratkan pengarahan para pemeluknya
menuju prinsip kemanusiaan yang universal, menoreh sejarah yang mulia dan
memecah tradisi dan budaya yang membelenggu manusia, serta mengambil intisari
dari peradaban dunia modern untuk kemaslahatan masyarakat Islami.
Allah berfirman:
"Katakanlah: "Kami beriman
kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan
kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan
kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan
seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan
diri". Barang siapa mencari agama selain dari agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhhirat
termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali imran: 84-85).
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.2
PENGERTIAN REMAJA
Menurut Hall (1904),
masa remaja yang usianya berkisar antara 12 hingga 23 tahun diwarnai oleh
pergolakan.Pandangan badai-dan-stres (stom-and-stress view) adalah konsep
dari Hall yang menyatakan bahwa remaja merupakan masa pergolakan yang dipenuhi
oleh konflik dan perubahan suasana hati. Hall meminjam istilah badai dan stress
(stom and stress) dari deskripsi strum und drang yang di kemukakan oleh penulis
jerman, seperti Goethe dan schiller, yang menuliskan novel yang penuh gairah,
dan perasaan.Hall menangkap adanya persamaan antara tema-tema yang dikemukakan
oleh pengarang jerman dengan perkembangan psikologis remaja.Menurut pandangan
ini, berbagai pikiran, perasaan, dan tindakan remaja berubah-ubah antara
kesombongan dan kerendahan hati, niat yang baik dan godaan, kebahagian dan
kesedihan.Pada saat remaja dapat bersikap sangat tidak menyenangkan terhadap
kawan-kawan sebaya, sementara di saat lainnya bersikap baik; kadang-kadang
membutuhkan privasi, namun beberapa detik kemudian menginginkan kebersamaan.
Hall adalah pakar besar
dalam bidang remaja.Ia mulai berteori, mensistematisi, dan mengajukan
pertanyaan lebih dari sekedar berspekulasi dan berfilosofis. Sesungguhnya, Hall
sangat berjasa dalam awal studi ilmiah mengenai remaja.
Allah
SWT berfirman:
Penyusun
PENDAHULUAN
"Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri". Barang siapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali imran: 84-85).
“ sesungguhnya kamu melalui
tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).”
(Qs.Al-Insyiqaaq:19)
|
Menurut ayat di atas yaitu pada kata “…tingkat demi tingkat…” yang berarti dari
setetes air mani sampai dilahirkan, kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja
dan sampai dewasa. Dengan ayat tersebut, manusia yang hidup di dunia ini pasti
akan melewati masa remaja terlebih dahulu sebelum datang kematiannya, yaitu
masa antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini
menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai
dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa
bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan
sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka.
Perubahan
dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya
pubertas yang mengakibatkan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh
mendekati lebih tinggi dan lebih berat dari masa kanak-kanak.Pencapaian
kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan
pada pria ditandai oleh produksi hormone yang meningkat. Hormon-hormon utama
yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita,
zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder:
rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut
tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita.
Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis; beberapa studi
menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa di usia dini lebih baik dalam
menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi dewasa lebih lambat.
George
Levinger berpendapat bahwa remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenisnya,
yang biasanya terjadi pada saat kontak dengan kelompok.Dalam berinteraksi
dengan kelompok, remaja mulai tertarik pada anggotanya.Perasaan tertarik atau
sikap positif terhadap teman dalam kelompok merupakan dasar bagi perkembangan
hubungan pribadi yang akrab diantara anggota kelompok tersebut.Levinger bersama
koleganya mengaajukan teori “faier
relatedness” yang menjelaskan hubungan akrab, diawali dengan pertemuan
diantara remaja dalam kelompok social yang sifatnya netral.Sebelumnya, mereka
tidak pernah melakukan kontak secara formal. Setelah mereka berada dalam
kelompok, maka terjadi kontak atau hubungan diantara mereka, dari mulai
hubungan pertama sampai terjadi hubungan yang akrab terdapat tiga tahapan,
yaitu kesadaran untuk berhubungan (unilaterally aware), kontak permulaan
(surface contact), dan saling berhubungan (mutually = a continuum).
Sedangkan menurut Hasan Basri, remaja
adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh
ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab.Masa remaja ditandai
dengan pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah terbayangkan dan
dialami, dalam bidang fisik-biologis maupun psikis atau kejiwaan. Menstruasi
pertama bagi kaum wanita dan keluarnya sperma dalam mimpi basah pertama kaum
pria adalah merupakan tonggak pertama dalam kehidupan manusia yang menunjukkan
bahwa mereka sedang dalam perjalanan usia remaja yang indah dan penuh dengan
tanda tanya.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 KECENDERUNGAN
REMAJA SEKARANG UNTUK MENIRU BUDAYA BARAT YANG MERUSAK
A.
Tekhnologi
Kebiasaan-kebiasaan
orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir dapat kita saksikan setiap
hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kebudyaan orang-orang
Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar
norma-norma ke Timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita
terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang Barat.
Kebudayan-kebudayaan Barat tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan mode,
musik, film sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
B.
Dari segi pakaian dan Musik
Pakaian dan mode seperti model pakaian ‘U
can See’ yang diterapkan oleh orang Barat ditiru oleh kaum-kaum remaja kita
terutama oleh kaum perempuan yang merasa bangga dengan pakaiannya sehingga
tidak menutup auratnya.
Dalam
musik, memang industri musik di negara kita berkiblat pada industri musik di
negara Barat karena kepandaian mereka dalam menemukan dan mencampurkan berbagai
jenis musik baru dan sering berinovasi yang menjadi trend seperti rock
alternative yang sekarang bisa mereka kembangkaan menjadi sesuatu yang lebih
baru.Namun ada juga jenis musik Barat yang cenderung aneh dan merusak seperti
jenis musik UnderGround, Punk dan Black Metal yang cenderung brutal dan
menyeramkan. Jenis musik Underground sekarang ini dipandang sudah mulai
menggejala dimana sering diadakannya konser-konser “Soud of Death” dan “Padang
Bawah Tanah” yang menampilkan musik dan nama-nama Group yang aneh dan
menyeramkan seperti Cindaku, Mayat, Roh, pelet dan lain-lain. Penampilan mereka
pun punya ciri khas tersendiri seperti celana hitam dan baju kaos hitam yang dihiasi
dengan gambar-gambar menyeramkan serta rambut panjang yang dicat warna kuning
ditambah anting-anting di hidung dan telinga plus dengan sepatu tinggi
hitam.Musik yang mereka mainkan pun sangat sulit dimengerti dan diiringi dengan
tari-tarian yang menyeramkan sehingga sering disebut “Musik Setan”. Pernah
seorang kawan penulis yang menganut musik UnderGround memakai baju kaos hitam
bertuliskan “Live For Satan’ dengan gambar setan merah bertanduk namun ia
bangga memakainya karena mencerminkan kebebasan dan kemoderenan. Kalau budaya
begini sampai merebak maka dikhawatirkan para remaja bukan lagi menyembah Tuhan
melainkan menyembah setan yang sebetulnya menjadi musuh manusia.Begitu juga
dengan musik Punk dan Black Metal yang juga “Satanic” (berbau setan).Dalam
majalah Hai edisi baru-baru ini penulis baca tentang “SlipKnot” di New York
yang konsernya dihiasi dengan layar merah darah digambari pentagram dengan
kepala kambing yang dikenal sebagai simbol “pemuja setan”.Sewaktu konser mereka
kerap mengucapkan kata-kata umpatan yang kotor. Kalau budaya Barat begini yang
ditiru, maka remaja kita nantinya diasumsikan akan mengalami anomi dalam
dirinya sebagai generasi penerus bangsa.
C.Pergaulan
Film
: Film-film Hollywood yang sering mengumbar kekerasan dan adegan vulgar sering
menjadi tontonan bagi kaum remaja kita sebab mereka terpengaruh dan ikut
menirunya padahal yang seperti iiu tidak sesuai dengan budaya Timur kita yang
masih kuat norma-norma keagamaannya.
Pergaulan : Dalam hal pergaulanpun budaya
Barat cenderung merusak seperti pergaulan dalam suatu genk yang diwarnai dengan
pemakaian obat-obatan terlarang, begitu juga dengan pergaulan dengan lawan
jenis yang lebih bebas lagi seperti begitu berkenalan langsung jatuh hati dan
akhirnya diakhiri dengan berkencan sehingga timbul budaya kumpul kebo.
D.
Pacaran
Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang
biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang
dikenal dengan pernikahan. Pada
kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari
tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari
kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan
tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.Sampai sekarang,
tradisi berpacaran yang telah nyata melanggar norma hukum, norma agama, maupun norma sosial di
Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke
generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan harga diri
yang semestinya mereka jaga dan pelihara.
Padahal Allah Swt. berfirman dalam Qur’an Surat Al-Isra`: 32
“Dan janganlah kalian mendekati
perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek
jalan.”
dan sebuah Hadits mengtakan :“Jangan sekali-kali salah seorang kalian
berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari
Ibnu‘Abbas.R.A).
Dalam Islam, tidak ada
istilah pacaran, yang ada adalah taaruf. Taaruf adalah kegiatan
bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau
main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan
penghuninya.Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah
untuk mencari jodoh.Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga
setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk
dilanjutkan ke jenjang khitbah – taaruf dengan mempertemukan yang hendak
dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.
Sebagai sarana yang objektif dalam
melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeda dengan
pacaran.Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi
pasangan yang ingin nikah.Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah
dari segi tujuan dan manfaat.Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat,
zina, dan maksiat.Taaruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria
calon pasangan.
Allah
berfirman dalam Qur’an Surat An- Nur (24) : 32
“Dan nikahkanlah orang-orang yang
sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka
miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas
(pemberianNya) dan Maha Mengetahui.”
Menurut
tradisi lisan masyarakat Sunda, Islam mulai masuk ke dalam kehidupan masyarakat
Sunda pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Berdasarkan berbagai data
banding, antara lain berupa naskah Carita Parahyangan, baik yang “asli” (1580)
maupun yang kemudian disusun kembali oleh Pangeran Wangsakerta (1693), dan
naskah-naskah karya “Panitia Wangsakerta” pada umumnya (1677-1698), besar
sekali kemungkinan bahwa tokoh Prabu Siliwangi itu adalah Prabu Siskala
Wastukancana, anak Prabu Maharaja, yang berkuasa cukup lama (1371-1475)
(Ayatrohaedi 1986).
Pada masa itulah mulai tumbuh pemukiman
orang Islam di Cirebon, kemudian di berbagai daerah sepanjang pesisir utara
Jawa Barat, sementara penguasa negara Sunda masih tetap memeluk agama yang lama
(Hindu-Budha). Kesaksian mengenai hal ini antara lain ditemukan dalam laporan
perjalanan Tome Pires, yang pada awal abad ke-16 turut dalam pelayaran
mengelilingi dunia. Tome Pires mengatakan bahwa kerajaan Sunda mempunyai enam
buah bandar; bandarnya yang paling timur, Cimanuk, dikuasai oleh orang-orang
Islam.Pada saat itu (+ 1513) Cirebon dikatakan tidak termasuk lagi sebagai
daerah kerajaan Sunda, tetapi sudah berdiri sendiri, dan di situ kekuasaan
Islam sudah sepenuhnya tegak (Cortesao 1944).
Sejak itu, terlebih-lebih setelah Sunan
Gunung Djati menguasai Banten (1525) dan Sunda Kelapa (1527), boleh dikatakan masyarakat
di sepanjang pesisir utara Jawa Barat “menjelma” menjadi masyarakat Islam.
Dalam pada itu, masyarakat pedalaman sedemikian jauh masih tetap mempertahankan
tradisi dan kepercayaan mereka yang lama. Sejumlah naskah yang kemudian dikenal
sebagai “naskah-naskah Ciburuy”, misalnya, merupakan salah satu petunjuk akan
masih kuatnya tradisi sebelum Islam itu. PadahaS, banyak di antara naskah itu
yang berasal dari abad ke-18 akhir.Naskah-naskah itu di antaranya ialah naskah
Sewakadarma (Ayatrohaedi 1988), Carita Ratu Pakuan (Aca 1970), Kawih Peningkes
dan Jatiniskala (Ayatrohaedi dkk. 1987).
Namun, kerena pusat-pusat kebudayaan Sunda
sudah sepenuhnya bercorak Islam, khazanah lama yang tersimpan di
kabuyutan-kabuyutan terpencil itu tidak lagi sempat menyebar.Tradisi lama hanya
bertahan di pencilan-pencilan itu, dan dalam percaturan kebudayaan kemudian
menjadi pusat-pusat pertahanan budaya lama yang kian terdesak.Demikianlah,
akhirnya mulai abad ke-19, jika orang berbicara tentang masyarakat Sunda, maka
salah satu ciri khasnya adalah Islam.
Kesadaran manunggalnya Sunda dan Islam itu
paling akhir mencuat dalam Musyawarah Masyarakat Sunda II, yang diselenggarakan
dalam tahun 1967. Ungkapan Islam-Sunda dan Sunda-Islam haruslah dilafadzkan
dalam satu tarikan nafas, tanpa memperhatikan bahwa kedua hal itu mengandung
perbedaan yang agak mendasar: Sunda-Islam tidak sama dengan Islam-Sunda.
Jika orang berbicara tentang Sunda-Islam,
sebenarnya kita berbicara tentang masyarakat Sunda, sedangkan Islam di situ
merupakan salah satu ciri utama jatidirinya. Dalam kaitan itu, Sunda-Islam
digunakan untuk membedakannya dari kelompok masyarakat Sunda yang lain dengan
ciri utama jatidiri yang bukan Islam, misalnya Sunda-Kristen, Sunda-Ateis, dan
Sunda-Hindu. Sebaliknya, Islam-Sunda haruslah diartikan bahwa yang menjadi
pokok adalah Islam, dan Sunda merupakan salah satu ciri untuk membedakannya
dari Islam yang lain. Jika kita berbicara tentang Islam-Sunda, tentunya kita
pun akan dapat berbicara tentang Islam-Jawa, Islam-Arab, Islam-Cina, dan Islam
yang lainnya.
Dengan demikian, “masyarakat Sunda-Islam”
haruslah diartikan sebagai suatu masyarakat yang warganya terdiri dari orang
Sunda, dan menjadikan Islam sebagai salah satu ciri utama jatidirinya.Kemudian,
jika benar bahwa menurut sejarah sejak abad ke-19 praktis seluruh masyarakat
Sunda (berusaha) menjadikan Islam sebagai jatidirinya, berarti bahwa makalah
ini berbicara tentang masyarakat mayoritas Sunda.Dengan kata lain, yang
dibicarakan adalah masyarakat Sunda sebagai suatu masyarakat yang utuh, dengan
beberapa pengecualian dari kelompok masyarakat Sunda yang kurang berperanan
dalam suasana sentuh budaya dengan masyarakat lain, misalnya orang Kanekes.
Dengan pengertian itu berarti bahwa
masyarakat Sunda-Islam terdapat di semua lapisan masyarakat, hidup di berbagai
daerah pemukiman, dengan kasab (profesi) yang bermacam-macam, dengan latar dan
lingkungan pendidikan , sosial, budaya, dan adat kebiasaan yang berbeda pula.
Jika
orang berbicara tentang budaya Barat, pada umumnya pokok pembicaraan adalah
budaya yang dihidupi dan menghidupi Barat, terutama Eropa dan Amerika. Batasan
“Barat” mengacu pada Eropa dan Amerika itu antara lain terlihat dalam nama
salah satu Jurusan di Universitas Leiden, Sociologie der niet-Westerse Volken
(Sosiologi Bangsa-Bangsa Bukan-Barat), yang ternyata wilayah kajiannya meliputi
bangsa-bangsa yang bukan Eropa dan Amerika. Dengan kata lain, niet-Westerse
Volken ialah semua bangsa yang bukan Eropa dan Amerika.
Jika
batasan itu diterapkan kepada masyarakat Sunda, nampaknya ciri-ciri itu hampir
semuanya cocok.Masyarakat Sunda-Islam adalah masyarakat bukan Barat, bukan
Kristen, dan teknologinya belum begitu maju (setidaknya menurut tolak ukur
Barat itu sendiri).Dengan demikian, budaya Barat pun tentulah harus memiliki
ketiga laksana atau atribut itu.Budaya barat ialah budaya yang menghidupi dan
dihidupi masyarakat Ero-Amerika yang perkembangan dan pengembangannya didasari
oleh agama Kristen (mulanya) dan pada masa kini ciri utamanya adalah teknologi.
Budaya barat ini mulai masuk Indonesia bersamaan dengan
mulai datangnya bangsa Eropa, yaitu sekitar abad ke-16. Pendukung budaya Barat
yang berturut-turut muncul di Indonesia ialah orang-orang Portugis, Belanda,
Spayol, Inggris, Perancis, Jerman, dan akhirnya juga Rusia. Corak budaya yang
mereka bawa diterima oleh berbagai lingkungan masyarakat yang berlainan, dengan
catatan bahwa pengaruh yang paling besar tentunya berasal dari budaya Belanda,
sesuai dengan panjangnya masa pemengaruhannya di negara Indonesia.
Di bidang kebudayaan, tindakan Belanda yang
ternyata “membongkar” akar tradisi yang berkembang sebelumnya ialah upayanya
memperkenalkan sistem pendidikan sekolah yang lebih mengutamakan “pengetahuan
umum” daripada pengetahuan agama. Tentu saja sistem itu memang dikenalkan,
karena merupakan salah satu alat yang ampuh untuk menghancurkan sistem
pendidikan mandala (Hindu) dan pesantren (Islam) yang sudah berlangsung di
kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan kemudian ternyata, berkat dukungan
penguasa, sistem pendidikan itulah yang kemudian lebih banyak dianut di
Indonesia, termasuk lembaga-lembaga pendidikan yang sebenarnya berdasarkan
Islam.
Unsur-unsur budaya Barat lainnya, juga sedikit demi
sedikit berhasil menggusur unsur budaya tradisional yang sebenarnya sudah lama
berkembang di kalangan masyarakat Indonesia. Pembaratan itu terus berlangsung,
sementara peng-Islaman mengalami kemunduran.
Di bidang pemikiran, misalnya, kita sekarang umumnya
lebih mengenal Plato, Socrates, Bertrand Russel, atau bahkan Marx, daripada misalnya
Muhammad Abduh, Iqbal, Jamaluddin al-Afghani, dan Umar Kayam. Bahkan,
barangkali patut dipertanyakan, siapa orang Sunda sekarang yang mengenal Hasan
Mustapa atau Nawawi al-Bantani lebih baik daripada pengenalannya terhadap
tokoh-tokoh filusuf Eropa itu.
3.3CARA MENGANTISIPASI DAMPAK NEGATIF
DARI BUDAYA BARAT
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat
serta harga diri bangsa yang tinggi sehingga jangan sampai bangsa ini rusak
hanya karena pengaruh-pengaruh negatif dari pihak asing yang ingin
menghancurkan mental generasi penerus bangsa kita. Ada beberapa tindakan
antisipasi yang perlu dilakukan oleh para remaja terhadap pengaruh budaya barat
yang negatif, diantaranya :
A.
Bersikap Kritis
dan Teliti
Allah Swt. Berfirman:
“Dan tidak ada seorangpun akan beriman
kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang
yang tidak mempergunakan akalnya.”(Qs. Yunus: 100)
Dari ayat di atas kita sebagai penerus
bangsa harus selalu mempergunakan akal kita, agar kita bisa bersikap kritis dan
teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa
memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita.
Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang
yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai
dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di
Indonesia dan norma-norma Agama islam.
B.
Memperluas Ilmu
Pengetahuan
Allah Swt.
Berfirman:
”Tidak
sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.”(Qs. At-taubah:122)
Berkaitan dengan ini Rasulullah pun
bersabda:
”Mencari ilmu itu wajib bagi tiap-tiap orang Islam baik
laki-laki maupun perempuan”
Ayat dan hadits di atas menerangkan dan
menyuruh manusia untuk menuntut ilmu,
karena ilmu begitu sangatlah penting, tanpa ilmu manusia akan hidup
dalam kegelapan dan kesesatan.
Dengan ayat di atas, menunut ilmu itu
diwajibkan, karena agar sebelum budaya asing itu masuk, kita akan mengetahui
secara jelas dan rinci apa inovasi- inovasi yang masuk tersebut. Kita bisa
mengetahui kegunaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan
facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari
berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang
telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook
sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal
facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan
menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus
mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
Karena Allah Swt juga melarang kita agar tidak mengikuti apa yang tidak kita
ketahui, seperti dalam firman-NYA:
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, mata dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan jawabnya.”(Qs. Bani Israil: 36)
C.
Harus Sesuai
Dengan Norma-norma Yang Berlaku di Indonesia
Pengaruh budaya barat yang masuk
terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia dan
menyimpang dari aturan Agama. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka
menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa
norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering
menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum,
hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan dan
sekaligus melanggar aturan agama. Biasanya di film-film barat, wanitanya
berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu
diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita
terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat
kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan
tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki
beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan
tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.
D.
Tanamkan “Aku
Cinta Indonesia”
Maksud dari simbol ini adalah bahwa
adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan
dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan
kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa
kita kepada dampak yang negatif.
E.
Memelihara dan mengembangkan kebudayaan
nasional
Memelihara dan
mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan
misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat
dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional
melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai
budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan daerah yang dapat mendorong
persatuan dan kesatuan bangsa.
F.
Meningkatkan
Keimanan dan Ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama
merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa
nafsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting
bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan,
agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
Remaja yang pintar pasti bisa memilih
mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat
didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia
menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul
dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja
tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari
pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih
ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai orang timur wajib
menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.
G.
Mencari isteri yang shalehah
1.
Beriman
Iman
adalah masalah yang paling penting dan mendasar.Karena, setiap pasangan pasti
dipengaruhi oleh akidah, pemikiran, sikap ahlak dari para pasangannya. Seorang
isteri yang beriman pasti akan mempengaruhi suaminya untuk memelihara amal
shaleh dann sekaligus menghindarinya dari perbuatan dosa. Islam menganggap
bahwa agama dan iman sebagai sifat yang paling utama yang harus dipertimbangkan
dalam memilih isteri.
2. Memiliki
ketinggian akhlak.
Ahlak
yang baik juga merupakan unsur yang paling penting dalam memilih calon
pasangannya.Sebab, seorang tentunya ingin hiidup bersama pasangannya di
sepanjang hidupnya. Karenanya, jika mereka mempunyai ahlak yang baik, niscahya
kehidupan mereka akan bahagia.
3. Memiliki
kecantikan
Kecantikan
adalah sifat yang hakiki bagi seorang isteri.Dan ini tidak boleh
diabaikan.Sebab, pria pasti menyukai isteri yang cantik dan mempesona.
Nabi
Saw. Bersabda :
“Carilah kebaikan pada
wajah-wajah yang indah, karena sesungguhnya perbuatan mereka lebih pantas untuk
menjadi baik”
Sifat-sifat
buruk adalah merupakan kelemahan manusia, misalnya, tidak bertaqwa, kasar,
pemarah, suka berbohong, khianat, keras, dengki, hasud, buruksangka, kurang
ajar, perkataan keji, cabul, pengecut, munafik, kikir, kotor, tindakan
melampaui batas dan lain-lain.
H.
Suami
yang sholeh
Suami
ideal ialah yang mengurusi isteri dan anak-anaknya dengan baik.Berahlak baik,
berbicara dengan benar, sopan, pengsih, bijaksana, berpengalaman, mukmin,
pandai, rajin, mulia, dermawan, dan berusaha untuk mewujudkan kenyamanan dan
kebahagiaan kelurganya.Ia seorang pria yang bersih, disiplin dan tampan. Ia
seorang pria yang imbang dan hemat dalam hidupnya, serta tidak
berlebih-lebihan. Ia menghormati isterinya, berterimakasih atas usaha kerasnya,
dan benar-benar mencintainya. Ia mengungkapkan kasih sayang dan rasa cintanya
dan menerima permintaan maafnya. Ia tidak “melirik” wanita lain dan tidak pula
memuji mereka. Ia membantu isterinya dalam melaksanakan pekerjaan rumah. Jika
si isteri sakit, ia berusaha keras untuk mengobati dan merawatnya. Ia tidak
lekas marah, dan jika marah ia segera memadamkan api amarahnya. Ia melaksanakan
kewajiban-kewajiban agama dan membimbing isteri dan anak-anaknya. Dia seorang
pria yang terhormat dan penjaga rahasia.Ia tidak menyakiti isteri dan tidak
mencelanya, tidak keras kepala dan tidak membantah.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Hasil
dari kesimpulan makalah diatas, dapat disimpulkan :
1. Faktor
yang mempengaruhi remaja muslim khususnya di Indonesia adalah dari perkembangan
tekhnologi sendiri, yang semakin tahun semakin berkembang pesat perkembangannya
dan kurangnya peranan orangtua yang memperhatikan anaknya terutama dalam hal pergaulan
remaja di era globalisasi ini.
2. Kenyataannya
budaya barat yang masuk terhadap remaja muslim Indonesia sangat berdampak
negatif dan merusak moral.
3. Remaja
sekarang ini lebih banyak mengenal ilmuwan dari luar dibanding tokoh-tokoh
Islam yang pada kenyataannya banyak menemukan penemuan-penemuan yang bersifat
ilmiah.
4.2 SARAN
1. Selayaknya
kita sebagai remaja muslim Indonesia harus bisa memfilter apa-apa saja budaya barat yang masuk terhadap remaja
muslim Indonesia, terutama dari segi pakaian, gaya hidup, music dsb. Karena
sesungguhnya yang harus kita anut ialah budaya ketimuran.
2. Remaja
sebaiknya harus memperdalam ilmu agama, agar tidak terbawa arus yang
menyebabkan mereka kehilangan identitas aslinya sebagai remaja muslim
Indonesia.
3. Sebagai
seorang muslim, kita harus menomorsatukan Al-Qur’an dan Hadits agar budaya
barat yang masuk tidak mudah mempengaruhi kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Marzuqi, Moh.
Sulaiman.Pilih Pacar Islamie, Tangerang-banten:
Miftahul Huda.
Santrock,
Jhon. W.2007.Remaja.Jakarta:Erlangga.
Yusuf
L.N, Syamsu. 2007. Psikologi Perkembangan
Anak & Remaja. Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya.
Sipp.,.
BalasHapusI like it.,.^_^
selamatkan generasi muda, demi indonesia lebih baik kedepannya...
BalasHapuswww.sepatusafetyonline.com