Chibi Captain America

Jumat, 13 Juni 2014

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA KONSEPSI SAMPAI MASA BAYI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia diciptakan berbeda-beda. Banyak hal yang dapat membedakan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Namun, manusia melewati fase yang sama ketika mereka lahir. Di antara fase tersebut, manusia melewati fase masa konsepsi dan masa bayi.
Masa konsepsi ialah, suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Sedangkan masa bayi adalah  dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain.  
Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri; akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.   Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan. 


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2.      Apa yang dimaksud dengan tahap perkembangan prenatal atau masa konsepsi?
3.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tahap perkembangan prenatal atau masa konsepsi?
4.      Bagaimana proses berlangsungnya masa konsepsi berjalan dengan baik sampai masa bayi?
C.    Tujuan
1.        Untuk memenuhi tugas Mata kuliah Perkembangan Peserta Didik tentang Pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai masa bayi.
2.        Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan.
3.        Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tahap perkembangan prenatal atau masa konsepsi.
4.        Untuk mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi tahap perkembangan  prenatal atau masa konsepsi.
5.        Untuk mengetahui bagaimana proses berlangsungnya masa konsepsi agar dapat berjalan dengan baik sampai masa bayi.
D.    Manfaat
1. Bagi Penyusun
Menambah wawasan pengetahuan mata kuliah tentang Pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai masa bayi.
  2. Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang Pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai masa bayi, serta dapat menambah dan meningkatkan wawasan pengetahuan khususnya di bidang mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
a.      Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. 
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

b.      Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, yaitu perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.



B.     Tahap Perkembangan Prenatal atau Masa Konsepsi  
Masa prenatal dimulai pada saat terjadinya proses konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan ovum hingga berakhir pada saat bayi dilahirkan. Masa ini berlangsung antara 180 sampai 344 hari lamanya. Setelah masa ini, seorang ibu akan melahirkan bayinya. Namun, ada kalanya usia kelahiran dapat terjadi secara mendadak dan terjadi sebelum usia enam bulan. Karena kondisi fisik janin yang belum genap berusia tujuh bulan sangat lemah, belum mampu bernafas secara mandiri, dan metabolisme tubuh belum berfungsi sempurna, akibatnya janin tersebut cenderung meninggal dunia karena belum mampu menyesuaikan dengan lingkungan di luar rahim ibunya.
1. Tahap-tahap Perkembangan Masa Prenatal
Para ahli membagi pertumbuhan dan perkembangan masa prenatal menjadi tiga tahap, yaitu:

a.       Tahap Germinal
Tahap germinal (praembrionik) merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam proses pembuahan yang normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zygote terbentuk, kemudian bergerak ke bawah tubafalopi menuju rahim. Zygote ini merupakan sel tunggal yang kemudian akan mengalami perkembangbiakan menjadi dua sel identik. Sel-sel tersebut terus berkembang menjadi jutaan sel. Proses perkembangan zygote di dalam rahim ini disebut blastosyst. Bagian luar blastosystakan menjadi plasenta, sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio.
Pada minggu kedua, placenta mulai terbentuk. Bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik (embryonic disc), yaitu: (a) ectoderm, lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit janin, (b) endoderm, lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ internal, seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, pancreas atau organ internal lainnya, (c) mesoderm, lapisantengah yang berfungsi untuk memisahkan antara kulit dalam, otot-otot, tulang, sistem sirkulasi udara maupun pengeluaran lain (anus).
Zigote yang sudah menjadi calon makhluk hidup mulai menempel pada dinding rahim. Proses menempel atau melekatnya zigot pada dinding rahim setelah masa konsepsi dinamakan implantasi.
b. Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, system dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik. Bila organisme memperoleh perawatan intensif, maka ia akan berkembang menjadi individu yang normal, sehat fisik maupun psikis. Sebaliknya bila kurang memperoleh perhatian dengan baik, organism akan berkembang menjadi individu yang abnormal, baik fisik ataupun psikis.
Diantara placenta dan bayi terdapat tiga pembuluh darah mirip tali panjang yang disebut tali pusar. Salah satu pembuluh ini berfungsi untuk mengangkut darah yang berisi sari makanan dan oksigen dari placenta ke bayi, Dua saluran yang lainnya berfungsi untuk melakukan transportasi darah yang berisi karbondioksida dan pembuangan dari bayi ke placenta. Jika kita mengikuti perkembangan embrio, kita akan menemukan setelah empat minggu, proses differensiasi mulai terjadi dimana sekelompok sel di dalam embrio mengubah dirinya menjadi bentuk organ tertentu yang lebih besar.

c. Tahap Janin
Masa ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Embrio yang berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari kepala) secara lengkap. Janin makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin kompleks. Hal ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan siap untuk dilahirkan.

Periode Janin (akhir bulan kedua perhitungan menurut bulan sampai lahir) :

1.                   Terjadi perubahan pada bagian-bagian tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun perubahan aktual, dan terjadi perubahan dalam fungsi. Tidak tampak bentuk-bentuk baru pada saat ini.
2.                   Pada akhir bulan ketiga, beberapa organ dalam cukup berkembang sehingga dapat mulai berfungsi. Denyut jantung janin dapat diketahui sekitar minggu kelima belas.
3.                   Pada akhir bulan kelima, berbagai organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi di dalam tubuh dewasa.
4.                   Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan-bulan kedua, ketiga, dan keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung atau tidak, bergantung pada kondisi di dalam tubuh ibu, seperti kekurangan gizi yang sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam bulan-bulan terakhir periode prenatal.
5.                   Biasanya gerak-gerak janin tampak pertama kali antara minggu kedelapan belas dan dua puluh. Kemudian meningkat cepat sampai akhir bulan kesembilan di mana gerakan mulai berkembang karena penuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak janin pada saat janin mengambil posisi kepala di bawah di daerah pinggul dalam persiapan untuk lahir. Gerak-gerak janin ini berlainan macamnya, yaitu menggelinding dan menendang, gerak pendek atau cepat.
6.                   Pada akhir bulan ketujuh, janin sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum waktunya.
7.                   Pada akhir bulan kedelapan, tubuh janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan bayi normal yang cukup bulannya.

C.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tahap Perkembangan Prenatal atau Masa Konsepsi
Para ahli psikologi perkembangan yang membahas mengenai perkembangan manusia selalu mengkaitkan istilah nature dan nurture. Dimana setiap perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi dari kedua hal tersebut.

Konsep nature muncul dipengaruhi oleh aliran filsafat barat yang dikemukakan oleh Jean Jacquess Rousseau (dalam Stumpf, 1999). Ia menyatakan bahwa faktor-faktor alamiah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Istilah nature mengandung pengertian faktor-faktor alamiah yang berhubungan dengan aspek bio-fisiologis terutama keturunan, genetis dan herediter. Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Sifat-sifat, maupun kepribadian yang dimiliki oleh orang tua akan diturunkan melalui unsur gen kepada anak-anaknya. Bukan hanya yang bersifat fisiologis seperti: berat badan, tinggi badan , warna kulit, rambut, jenis penyakit, akan tetapi juga karakteritik psikologis yang menyangkut tipe, kepribadian, kecerdasan, bakat, kreativitas, dan lain-lain.

Sedangkan konsep nurture dipengaruhi oleh aliran filsafat empirisme yang dikemukakan oleh Jhon Locke. Melalui teori tabula rasa, Locke mengatakan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci, bagaikan kertas putih yang masih bersih,  ia percaya bahwa baik dan buruknya perkembangan hidup manusia tidak dilepaskan  dari pengaruh lingkungannya.
                                                                                           
Konsep nurture merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan eksternal, seperti: pola asuh, pendidikan, sosial budaya, media masa, status sosial ekonomi, agama, dan sebagainya. Seorang individu akan berkembang menjadi orang dewasa yang baik, mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab, apabila ia berada dalam lingkungan hidup yang mendukung perkembangan tersebut. Lingkungan hidup yang buruk akan menyebabkan individu berkembang menjadi seorang pribadi yang tidak baik, bodoh, jahat, dan sebagainya.

a. Genetis
Pertumbuhan setiap individu sudah terprogam sejak masa konsepsi yang dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi, berat badan bayi akan terjadi secara otomatis karena pengaruh genetika (keturunan).
                      
Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis atau herediter yang dibawa melalui aliran darah dalam kromosom. Faktor genetis cenderung bersifat statis dan merupakan predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau sejak awal orang tua memiliki karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan menurunkan generasi yang sehat pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka keturunanya pun akan mengalami gangguan atau penyimpangan secara fisik atau psikis (Papalia, Old & Fieldman, 1998: 2004).
Para ahli Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms & Turner, 1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun psikis seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetis, karakteristik tersebut akan nampak pada hal-hal sebagai berikut :
1)   Sifat- sifat Fisik
Sifat-sifat fisik yang dapat diturunkan secara genetis misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti: tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang penyakit yang sama.


2)   Intelegensi
Kecerdasan yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada anak-anaknya. Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang lain, sifat kecerdasan orang tua akan tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran filsuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan bahwa anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas (Stump, 2000).
3)   Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektif yang membantu pola perilaku individu dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya (Hall, Lindsay & Campbell, 1998). Sebagai organisasi yang dinamis, maka kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola pemikiran, sikap, dan perilaku seseorang.

Selain dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkungan hidupnya, kepribadian dipengaruhi pula oleh faktor genetis yang dibawa sejak lahir. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik kepribadian yang normal ataupun abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari kedua orang tuanya.

Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan.

D.    Proses Berlangsungnya Masa Konsepsi sampai Masa Bayi
Pertumbuhan dan perkembangan janin adalah suatu rangkaian peristiwa yang luar biasa menakjubkan. Berawal dari bersatunya sel sperma dan sel telur, dimulailah perjalanan kehidupan dari suatu pribadi yang unik, tak ada duanya. Nafas kehidupan langsung ditiupkan oleh Sang Pencipta begitu pembuahan terjadi.
Mulai dari Bertemunya Sel Telur dengan Sperma, perkembangan dari ke minggu selama kehamilan, hingga Siap Lahir, merupakan hal yang sangat menarik untuk diikuti, Penjelasan berikut dirangkum dan disarikan text book (williams Obs), dari jurnal internet, dan dari berbagai sumber lainnya. Gambar disampingnya adalah beberapa contoh saja yang berhasil didokumentasikan

Minggu ke-1 :
Ini adalah minggu permulaan, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 23 jenis kromosom manusia. Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan sekitar 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
 
Minggu ke-2 :
 Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua, 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium.

Minggu 3:
 Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm. 

Minggu ke-4 :
 Hasil Pembuahan mulai memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. 

Minggu ke-5 : 
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah  lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing. 

Minggu ke-6 :
 
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.



Minggu ke-7 :
 Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru 

Minggu ke 8 :
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.

Minggu ke-9 : 
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

Minggu ke-10 :
 Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.




Minggu ke-11 : 
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri 

Minggu ke-12 :
 
 Panjang fetus 6-7 cm (crown rump length), dengan berat sekitar 14 gram -Pusat pertumbuhan tulang mulai timbul pada seluruh tulang janin. Jari-jari dan kaki mulai terbentuk -Kulit dan kuku mulai terbentuk. Janin mulai bergerak spontan. Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

Minggu ke-13 : 
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala. 

Minggu ke-14 :
 Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.

Minggu ke-15 :
 
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.

Minggu ke-16 : 
Panjang fetus ± 12 cm dengan berat 110 g Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka.

Minggu ke-17 : 
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk 

Minggu ke-18 :
 Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-19 : 
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.

Minggu ke-20 : 
 Berat janin mencapai sekitar 300 g panjangnya 14-16 cm dan tumbuh secara linier - kulit janin sedikit transparan - rambut kepala mulai terbentuk Setengah perjalanan telah dilalui. . Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan.

Minggu ke-21 : 
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.

Minggu ke-22 : 
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.

Minggu ke-23 : 
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Minggu ke-24 :
 Berat janin mencapai sekitar 630 g - Kulit terlihat mulai keriput dan ada deposit lemak - Kepala masih terlihat besar, bulu mata dan alis mulai tampak - Periode perkembangan paru, bronchus dan brochiolus melebar dan duktus alveolus mulai terbentuk mendekati sempurna - Janin yang lahir pada minggu ini akan dapat bernafas tetapi kemudian mati karena kantong terminal untuk pertukaran gas belum terbentuk. Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit bayi mulai menebal.

Minggu ke-25 :
 Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm. 

Minggu ke-26 :
 
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu ke-27 : 
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

Minggu ke-28 :
Panjang janin 25 cm dengan berat 1100 g. Kulit tipis, merah diliputi oleh vernix kaseosa. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

Minggu ke-29 :
 Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.


Minggu ke-30 : 
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.

Minggu ke-31 :
 Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm. 

Minggu ke-32 
:
Panjang fetus 28 cm, berat 1800 g - Permukaan kulit kemerahan dan keriput Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi, .

Minggu ke-33 :
 Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Minggu ke-34 :
 bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.

Minggu ke-35 :
 
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

Minggu ke-36 :
Panjang janin sekitar 32 cm, berat 2500 g - Tubuh kelihatan lebih gemuk karena penumpukan lemak sub kutan, kulit keriput pada wajah telah menghilang Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. 

Minggu ke-37 :
 
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
 
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.



“Pertumbuhan Bayi: Tahap Tumbuh Kembang Bayi Setiap Usianya”

Pertumbuhan bayi dari awal ia lahir dari hari ke hari tentu tidak akan Anda lewatkan begitu saja, terutama bagi Anda seorang ibu. Mengikuti dan memperhatikan perkembangan buah hati memang sangat menyenangkan terlebih bagi Anda yang menjadi orangtua baru. Melihat proses tumbuh kembang buah hati secara bertahap tentu akan menjadi suatu hal yang berkesan, karena di setiap usianya Anda melihat perkembangannya terus bertambah.

    Tidak semua bayi memiliki tumbuh kembang yang sama, karena tentu berbeda-beda faktor pertumbuhannya. Tetapi berbeda pula dengan bayi yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan normal. Namun, jika Anda khawatir karena tumbuh kembang si kecil berbeda dengan bayi lainnya, seperti lebih lambat atau lebih cepat dari pertumbuhan umumnya, bisa Anda konsultasikan dengan dokter.
Berikut tahapan pertumbuhan bayi pada setiap usianya :
Usia 1 bulan
§ Di hari-hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka matanya. Namun setelah berjalan beberapa hari kemudian, ia akan bisa melihat pada jarak 20 cm.
§ Bulan pertama ini bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru
§ Memiliki gerakan refleks alami.
§ Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
§ Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang disentuh.
§ Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.
§ Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan itu sendiri akan Anda ketahui setelah mengenal tangisannya, apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal lainnya.
§ Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga ia memegang jari tersebut.
§ Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.
Usia 2 bulan
§ Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan muka dengan suara.
§ Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan ke tengah.
§ Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara keras.
Usia 3 bulan
§ Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
§ Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan.
§ Tertawanya sudah mulai keras.
§ Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum.
§ Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta kontak.
Usia 4 bulan
§ Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.
§ Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
§ Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.
§ Mulai memperluas jarak pandangannya.
Usia 5 bulan
§ Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
§ Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
§ Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.
Usia 6 bulan
§ Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya.
§ Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.
§ Sudah bisa bermain sendiri.
§ Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang bermain.
Usia 7 bulan
§ Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.
§ Mulai belajar merangkak.
§ Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.

Usia 8 bulan
§ Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil mainannya.
§ Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
§ Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama, bababa, dadada, tatata.
§ Bisa memegang dan makan kue sendiri.
§ Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.
Usia 9 bulan
§ Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga ikut menyangga berat badannya.
§ Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua tangannya.
§ Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di sekitarnya.
§ Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.
Usia 10 bulan
§ Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.
§ Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.
§ Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih mainan.
Usia 11 bulan
§ Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan berpegangan dengan kursi atau meja selama 30 detik.
§ Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
§ Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar.
§ Senang diajak bermain cilukba.
Usia 12 bulan
§ Mulai berjalan dengan dituntun.
§ Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.
§ Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja.
§ Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan sekitarnya.
§ Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
§ Sudah bisa mengenal anggota keluarga.
§ Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang yang tidak dikenal/asing.
Pada tahap tumbuh kembang inilah, Anda bisa melihat pertumbuhan bayi di setiap usianya. Baik normal atau tidaknya, semua tergantung bagaimana cara Anda merawat si kecil dan cara penanganannya sedari dini. Oleh karena itu, sejak dini pun penting bagi Anda untuk selalu memberikan gizi dan nutrisi yang terbaik bagi buah hati, serta merawat dan mengasuh dengan penuh kasih sayang.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masa prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan sel telur (ovum) yang akan menghasilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang menjadi organism atau janin (embrio) sebagai calon manusia yang dikenal sebagai fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir pada saat bayi dilahirkan. Variasi individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature) dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature), tergantung pada kondisinya masing-masing.
Ada tiga faktor dominan yang mempengaruhi proses perkembangan pada masa prenatal, yaitu faktor pembawaan (heredity) yang merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan, dan faktor waktu (time) yang merupakan saat-saat tibanya masa peka atau kematangan (maturation).
Masa prenatal merupakan masa yang harus mendapat perhatian serius, karena apapun yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative, akan berpengaruh pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap kondisi yang tidak baik akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangannya di kemudian hari. Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan dan para ahli medis agar proses pertumbuhan dan perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik dan lancar. Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan calon ibu.
B.     Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak memiliki kelemahan. Maka dari itu kami sebagai penulis makalah ini senantiasa membuka dan menerima saran atau kritiknya, agar dapat lebih baik dalam penulisan makalah di masa yang akan datang.

1 komentar: