BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia diciptakan berbeda-beda.
Banyak hal yang dapat membedakan antara manusia satu dengan manusia lainnya.
Namun, manusia melewati fase yang sama ketika mereka lahir. Di antara fase
tersebut, manusia melewati fase masa konsepsi dan masa bayi.
Masa konsepsi ialah, suatu peristiwa penyatuan antara sel
mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Sedangkan masa bayi adalah dasar
periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku,
sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
Dalam kehidupan anak ada dua proses
yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak
orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara
bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling
bergantung satu sama lain.
Kedua proses ini tidak bisa
dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri; akan
tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahap
secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan
penting untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas
baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa
yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa
yang dimaksud dengan tahap perkembangan prenatal atau masa konsepsi?
3. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi tahap perkembangan prenatal atau masa konsepsi?
4. Bagaimana
proses berlangsungnya masa konsepsi berjalan dengan baik sampai masa bayi?
C.
Tujuan
1.
Untuk memenuhi tugas Mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik tentang Pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi
sampai masa bayi.
2.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan pertumbuhan dan perkembangan.
3.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan tahap perkembangan prenatal atau masa konsepsi.
4.
Untuk mengetahui apa saja yang dapat
mempengaruhi tahap perkembangan prenatal
atau masa konsepsi.
5.
Untuk mengetahui bagaimana proses
berlangsungnya masa konsepsi agar dapat berjalan dengan baik sampai masa bayi.
D.
Manfaat
1. Bagi Penyusun
Menambah
wawasan pengetahuan mata kuliah tentang Pertumbuhan dan perkembangan masa
konsepsi sampai masa bayi.
2. Bagi
Pembaca
Memberikan
wawasan tentang
Pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai masa bayi, serta dapat menambah
dan meningkatkan wawasan pengetahuan khususnya di bidang mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan
a.
Pengertian
Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah
dan besar sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan
menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara
keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil
dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan
sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan
jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.
b.
Pengertian
Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan
secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat
dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, yaitu
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai
ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri
anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan
menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.
B.
Tahap Perkembangan
Prenatal atau Masa Konsepsi
Masa
prenatal dimulai pada saat terjadinya proses konsepsi, yakni pertemuan antara
sperma dan ovum hingga berakhir pada saat bayi dilahirkan. Masa ini berlangsung
antara 180 sampai 344 hari lamanya. Setelah masa ini, seorang ibu akan
melahirkan bayinya. Namun, ada kalanya usia kelahiran dapat terjadi secara
mendadak dan terjadi sebelum usia enam bulan. Karena kondisi fisik janin yang
belum genap berusia tujuh bulan sangat lemah, belum mampu bernafas secara
mandiri, dan metabolisme tubuh belum berfungsi sempurna, akibatnya janin
tersebut cenderung meninggal dunia karena belum mampu menyesuaikan dengan
lingkungan di luar rahim ibunya.
1. Tahap-tahap Perkembangan Masa Prenatal
Para
ahli membagi pertumbuhan dan perkembangan masa prenatal menjadi tiga tahap,
yaitu:
a. Tahap
Germinal
Tahap
germinal (praembrionik) merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini
dimulai ketika sperma melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam proses
pembuahan yang normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan
perempuan. Pada tahap ini zygote terbentuk, kemudian bergerak
ke bawah tubafalopi menuju rahim. Zygote ini
merupakan sel tunggal yang kemudian akan mengalami perkembangbiakan menjadi dua
sel identik. Sel-sel tersebut terus berkembang menjadi jutaan sel. Proses
perkembangan zygote di dalam rahim ini disebut blastosyst.
Bagian luar blastosystakan menjadi plasenta, sedangkan bagian dalam
akan menjadi embrio.
Pada
minggu kedua, placenta mulai terbentuk. Bagian dalam sel memadat dan berkembang
menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik (embryonic disc),
yaitu: (a) ectoderm, lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit
janin, (b) endoderm, lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ
internal, seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, pancreas atau organ
internal lainnya, (c) mesoderm, lapisantengah yang berfungsi untuk memisahkan
antara kulit dalam, otot-otot, tulang, sistem sirkulasi udara maupun
pengeluaran lain (anus).
Zigote
yang sudah menjadi calon makhluk hidup mulai menempel pada dinding rahim.
Proses menempel atau melekatnya zigot pada dinding rahim setelah masa konsepsi
dinamakan implantasi.
b.
Tahap Embrio
Tahap
embrio dimulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim.
Dalam tahap ini, system dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel.
Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu
berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik. Bila organisme
memperoleh perawatan intensif, maka ia akan berkembang menjadi individu yang
normal, sehat fisik maupun psikis. Sebaliknya bila kurang memperoleh perhatian
dengan baik, organism akan berkembang menjadi individu yang abnormal, baik
fisik ataupun psikis.
Diantara
placenta dan bayi terdapat tiga pembuluh darah mirip tali panjang yang disebut
tali pusar. Salah satu pembuluh ini berfungsi untuk mengangkut darah yang
berisi sari makanan dan oksigen dari placenta ke bayi, Dua saluran yang lainnya
berfungsi untuk melakukan transportasi darah yang berisi karbondioksida dan
pembuangan dari bayi ke placenta. Jika kita mengikuti perkembangan embrio, kita
akan menemukan setelah empat minggu, proses differensiasi mulai terjadi dimana
sekelompok sel di dalam embrio mengubah dirinya menjadi bentuk organ tertentu
yang lebih besar.
c.
Tahap Janin
Masa
ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Embrio yang berkembang menjadi
janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar dan
sebagainya) dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari kepala) secara lengkap.
Janin makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin kompleks. Hal
ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan siap untuk
dilahirkan.
Periode Janin (akhir bulan kedua perhitungan menurut bulan
sampai lahir) :
1.
Terjadi perubahan pada bagian-bagian
tubuh yang telah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun perubahan aktual, dan
terjadi perubahan dalam fungsi. Tidak tampak bentuk-bentuk baru pada saat ini.
2.
Pada akhir bulan ketiga, beberapa
organ dalam cukup berkembang sehingga dapat mulai berfungsi. Denyut jantung
janin dapat diketahui sekitar minggu kelima belas.
3.
Pada akhir bulan kelima, berbagai
organ dalam telah menempati posisi hampir seperti posisi di dalam tubuh dewasa.
4.
Sel-sel saraf, yang ada sejak minggu
ketiga, jumlahnya meningkat pesat selama bulan-bulan kedua, ketiga, dan
keempat. Apakah peningkatan pada saat ini akan terus berlangsung atau tidak,
bergantung pada kondisi di dalam tubuh ibu, seperti kekurangan gizi yang
sebaliknya mempengaruhi perkembangan sel saraf terutama dalam bulan-bulan
terakhir periode prenatal.
5.
Biasanya gerak-gerak janin tampak
pertama kali antara minggu kedelapan belas dan dua puluh. Kemudian meningkat
cepat sampai akhir bulan kesembilan di mana gerakan mulai berkembang karena
penuhnya pembungkus janin dan tekanan pada otak janin pada saat janin mengambil
posisi kepala di bawah di daerah pinggul dalam persiapan untuk lahir.
Gerak-gerak janin ini berlainan macamnya, yaitu menggelinding dan menendang,
gerak pendek atau cepat.
6.
Pada akhir bulan ketujuh, janin
sudah cukup berkembang dan dapat hidup bila lahir sebelum waktunya.
7.
Pada akhir bulan kedelapan, tubuh
janin sudah lengkap terbentuk, meskipun lebih kecil dibandingkan dengan bayi
normal yang cukup bulannya.
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Tahap Perkembangan Prenatal atau Masa Konsepsi
Para ahli psikologi perkembangan
yang membahas mengenai perkembangan manusia selalu mengkaitkan istilah nature
dan nurture. Dimana setiap perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi dari
kedua hal tersebut.
Konsep
nature muncul dipengaruhi oleh aliran filsafat barat yang dikemukakan oleh Jean
Jacquess Rousseau (dalam Stumpf, 1999). Ia menyatakan bahwa faktor-faktor
alamiah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Istilah nature mengandung
pengertian faktor-faktor alamiah yang berhubungan dengan aspek bio-fisiologis
terutama keturunan, genetis dan herediter. Perkembangan manusia sangat
dipengaruhi oleh faktor keturunan. Sifat-sifat, maupun kepribadian yang
dimiliki oleh orang tua akan diturunkan melalui unsur gen kepada anak-anaknya.
Bukan hanya yang bersifat fisiologis seperti: berat badan, tinggi badan , warna
kulit, rambut, jenis penyakit, akan tetapi juga karakteritik psikologis yang
menyangkut tipe, kepribadian, kecerdasan, bakat, kreativitas, dan lain-lain.
Sedangkan konsep nurture dipengaruhi
oleh aliran filsafat empirisme yang dikemukakan oleh Jhon Locke. Melalui teori
tabula rasa, Locke mengatakan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci, bagaikan
kertas putih yang masih bersih, ia
percaya bahwa baik dan buruknya perkembangan hidup manusia tidak
dilepaskan dari pengaruh lingkungannya.
Konsep
nurture merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan eksternal,
seperti: pola asuh, pendidikan, sosial budaya, media masa, status sosial
ekonomi, agama, dan sebagainya. Seorang individu akan berkembang menjadi orang
dewasa yang baik, mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab, apabila ia berada
dalam lingkungan hidup yang mendukung perkembangan tersebut. Lingkungan hidup
yang buruk akan menyebabkan individu berkembang menjadi seorang pribadi yang
tidak baik, bodoh, jahat, dan sebagainya.
a. Genetis
Pertumbuhan setiap individu sudah
terprogam sejak masa konsepsi yang dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan
panjang, tinggi, berat badan bayi akan terjadi secara otomatis karena pengaruh
genetika (keturunan).
Faktor keturunan lebih menekankan
pada aspek biologis atau herediter yang dibawa melalui aliran darah dalam
kromosom. Faktor genetis cenderung bersifat statis dan merupakan predisposisi
untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau sejak awal
orang tua memiliki karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan menurunkan
generasi yang sehat pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka
keturunanya pun akan mengalami gangguan atau penyimpangan secara fisik atau
psikis (Papalia, Old & Fieldman, 1998: 2004).
Para ahli Psikologi perkembangan
(Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms & Turner, 1995; Haris &
Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun psikis seorang individu sangat
dipengaruhi oleh unsur genetis, karakteristik tersebut akan nampak pada hal-hal
sebagai berikut :
1) Sifat- sifat Fisik
Sifat-sifat fisik yang dapat diturunkan
secara genetis misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh
lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal maupun kembar. Bila orang tua
memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti: tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan besar anak-anak yang dilahirkan
pun mempunyai resiko terserang penyakit yang sama.
2) Intelegensi
Kecerdasan yang dimilki orang tua
akan dapat menurun pada anak-anaknya. Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh
orang tuanya sendiri maupun oleh orang lain, sifat kecerdasan orang tua akan
tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran filsuf naturalis dari
Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan bahwa anak cerdas dihasilkan dari orang
tua yang cerdas (Stump, 2000).
3) Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi
dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektif yang membantu pola perilaku
individu dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya (Hall,
Lindsay & Campbell, 1998). Sebagai organisasi yang dinamis, maka
kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola pemikiran, sikap, dan perilaku
seseorang.
Selain dipengaruhi oleh faktor
interaksi dengan lingkungan hidupnya, kepribadian dipengaruhi pula oleh faktor
genetis yang dibawa sejak lahir. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh
ahli psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik kepribadian yang normal
ataupun abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari kedua orang tuanya.
Gen yang terdapat di dalam nukleus
dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap
individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas.
DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat
herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu
dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa
beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena
gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental
masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat
disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap
organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli
psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi
inteligensi dibandingkan dengan lingkungan.
D.
Proses
Berlangsungnya Masa Konsepsi sampai Masa Bayi
Pertumbuhan dan perkembangan janin adalah suatu rangkaian peristiwa
yang luar biasa menakjubkan. Berawal dari bersatunya sel sperma dan sel telur,
dimulailah perjalanan kehidupan dari suatu pribadi yang unik, tak ada duanya.
Nafas kehidupan langsung ditiupkan oleh Sang Pencipta begitu pembuahan terjadi.
Mulai dari Bertemunya Sel Telur
dengan Sperma, perkembangan dari ke minggu selama kehamilan, hingga Siap Lahir,
merupakan hal yang sangat menarik untuk diikuti, Penjelasan berikut dirangkum
dan disarikan text book (williams
Obs), dari jurnal internet, dan dari berbagai sumber lainnya. Gambar
disampingnya adalah beberapa contoh saja yang berhasil didokumentasikan
Minggu ke-1 :
Minggu ke-1 :
Ini adalah minggu permulaan, bahkan
pembuahan pun belum terjadi. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang
memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat
ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 23
jenis kromosom manusia. Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk
seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan
sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan sekitar 5 juta sel sperma sekaligus
berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi
pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi
pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Minggu ke-2 :
Pembuahan terjadi pada akhir
minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua, 30 jam setelah
dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi
menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel
mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang
ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium.
Minggu 3:
Sampai usia kehamilan 3
minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah
membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit.
Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu ke-4 :
Minggu ke-4 :
Hasil Pembuahan mulai
memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila
Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm,
mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk
system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang
belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati,
pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 :
Minggu ke-6 :
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang
diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi
telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak
pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk
kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
Minggu ke-7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya
sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau.
Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung
telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran
udara yang terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke 8 :
Minggu ke 8 :
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak
perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung
dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah
pembuahan. bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung,
bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran
kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum
sempurna.
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk,
kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia
mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa
mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan
beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah
terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir
250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia
kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar
6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di
usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk
gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,
memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan
sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
Minggu ke-12 :
Minggu ke-12 :
Panjang fetus 6-7 cm (crown rump length),
dengan berat sekitar 14 gram -Pusat pertumbuhan tulang mulai timbul pada
seluruh tulang janin. Jari-jari dan kaki mulai terbentuk -Kulit dan kuku mulai
terbentuk. Janin mulai bergerak spontan. Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu
dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Akibat
meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Mulai
proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak
mata.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama,
plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah
bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang.
Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan
lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala.
Minggu ke-14 :
Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan,
panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat.
Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai
tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium
turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi
kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam
sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai
menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis
sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya
dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.
Minggu ke-16 :
Panjang fetus ± 12 cm dengan berat
110 g Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta.
Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam
proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan
berfungsi. Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak
merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring
dengan perkembangan kerangka.
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100
gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk
menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu
mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik
jari sudah mulai terbentuk
Minggu ke-18 :
Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab
janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar
suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika
Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan
beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding
rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix
caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah
mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti
menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-20 :
Berat janin mencapai sekitar 300 g panjangnya
14-16 cm dan tumbuh secara linier - kulit janin sedikit transparan - rambut
kepala mulai terbentuk Setengah perjalanan telah dilalui. . Dibawah lapisan
vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous.
Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan.
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang
sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan
melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena
beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi
untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip
seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di
dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena
produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
"berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram Tangan dan kaki bayi telah
terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Minggu ke-24 :
Minggu ke-24 :
Berat janin mencapai sekitar 630 g - Kulit
terlihat mulai keriput dan ada deposit lemak - Kepala masih terlihat besar,
bulu mata dan alis mulai tampak - Periode perkembangan paru, bronchus dan
brochiolus melebar dan duktus alveolus mulai terbentuk mendekati sempurna -
Janin yang lahir pada minggu ini akan dapat bernafas tetapi kemudian mati
karena kantong terminal untuk pertukaran gas belum terbentuk. Paru-paru mulai
mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk
persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang
menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit bayi mulai menebal.
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda
merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan
mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia
akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin
kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar
mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik.
Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung
bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram
dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26 :
Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya
selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang
berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya
lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil.
Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga,
paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika
ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai
terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban
yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan
tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 :
Panjang janin 25 cm dengan berat
1100 g. Kulit tipis, merah diliputi oleh vernix kaseosa. Otak bayi semakin
berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus
tumbuh Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai
terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa
berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah
mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir
ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai
menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan
menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum
(air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi
semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa
dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu
badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang
manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan bayi terus
bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm.
Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa Mata indah bayi sudah mulai
bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk
membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk
menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah
bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic
fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai
memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan
nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi
menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air
ketuban Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat
badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin
bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai
mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium,
zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini
perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan
bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan
bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32 :
Minggu ke-32 :
Panjang fetus 28 cm, berat 1800 g -
Permukaan kulit kemerahan dan keriput Jari tangan dan kaki telah tumbuh
sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang
semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian
masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. kemampuan untuk bertahan hidup
di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit
bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran
telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil
sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang.
Bayi sudah mulai bisa bermimpi, .
Minggu ke-33 :
Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk
wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada
saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah
semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah
bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila
bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum.
Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34 :
bayi berada di pintu rahim.
Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi
juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi
melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada
saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi
secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan
tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada
tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda.
Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat
badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36 :
Panjang janin sekitar 32 cm, berat
2500 g - Tubuh kelihatan lebih gemuk karena penumpukan lemak sub kutan, kulit
keriput pada wajah telah menghilang Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah
menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis
dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah
siap bertemu dengan mama dan papa.
Minggu ke-37 :
Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik.
Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh
dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa
melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal
aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan
pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan
bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm.
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir
dan bayi siap dilahirkan.
“Pertumbuhan Bayi: Tahap
Tumbuh Kembang Bayi Setiap Usianya”
Pertumbuhan bayi dari awal ia lahir dari hari ke hari tentu tidak akan Anda lewatkan begitu saja, terutama bagi Anda seorang ibu. Mengikuti dan memperhatikan perkembangan buah hati memang sangat menyenangkan terlebih bagi Anda yang menjadi orangtua baru. Melihat proses tumbuh kembang buah hati secara bertahap tentu akan menjadi suatu hal yang berkesan, karena di setiap usianya Anda melihat perkembangannya terus bertambah.
Tidak
semua bayi memiliki tumbuh kembang yang sama, karena tentu berbeda-beda faktor
pertumbuhannya. Tetapi berbeda pula dengan bayi yang tumbuh dan berkembang
dengan sehat dan normal. Namun, jika Anda khawatir karena tumbuh kembang si
kecil berbeda dengan bayi lainnya, seperti lebih lambat atau lebih cepat dari
pertumbuhan umumnya, bisa Anda konsultasikan dengan dokter.
Berikut tahapan pertumbuhan bayi pada setiap usianya :
Usia 1 bulan
§ Di hari-hari pertama setelah kelahiran,
bayi belum bisa membuka matanya. Namun setelah berjalan beberapa hari kemudian,
ia akan bisa melihat pada jarak 20 cm.
§ Bulan pertama ini bayi akan memulai
adaptasinya dengan lingkungan baru
§ Memiliki gerakan refleks alami.
§ Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
§ Secara refleks kepalanya akan bergerak
ke bagian tubuh yang disentuh.
§ Sedikit demi sedikit sudah bisa
tersenyum.
§ Komunikasi yang digunakan adalah
menangis. Arti dari tangisan itu sendiri akan Anda ketahui setelah mengenal
tangisannya, apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal lainnya.
§ Peka terhadap sentuhan jari yang
disentuh ke tangannya hingga ia memegang jari tersebut.
§ Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya
dengan tidur.
Usia 2 bulan
§ Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa
membedakan muka dengan suara.
§ Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke
kanan, dan ke tengah.
§ Bereaksi kaget atau terkejut saat
mendengar suara keras.
Usia 3 bulan
§ Sudah mulai bisa mengangkat kepala
setinggi 45 derajat.
§ Memberikan reaksi ocehan ataupun
menyahut dengan ocehan.
§ Tertawanya sudah mulai keras.
§ Bisa membalas senyum di saat Anda
mengajaknya bicara atau tersenyum.
§ Mulai mengenal ibu dengan
penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta kontak.
Usia 4 bulan
§ Bisa berbalik dari mulai telungkup ke
terlentang.
§ Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90
derajat.
§ Sudah bisa menggenggam benda yang ada di
jari jemarinya.
§ Mulai memperluas jarak pandangannya.
Usia 5 bulan
§ Dapat mempertahankan posisi kepala tetap
tegak dan stabil.
§ Mulai memainkan dan memegang tangannya
sendiri.
§ Matanya sudah bisa tertuju pada
benda-benda kecil.
Usia 6 bulan
§ Bisa meraih benda yang terdapat dalam
jangkauannya.
§ Saat tertawa terkadang memperlihatkan
kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.
§ Sudah bisa bermain sendiri.
§ Akan tersenyum saat melihat gambar atau
saat sedang bermain.
Usia 7 bulan
§ Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap
bersila.
§ Mulai belajar merangkak.
§ Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.
Usia 8 bulan
§ Merangkak untuk mendekati seseorang atau
mengambil mainannya.
§ Bisa memindahkan benda dari tangan satu
ke tangan lainnya.
§ Sudah bisa mengeluarkan suara-suara
seperti, mamama, bababa, dadada, tatata.
§ Bisa memegang dan makan kue sendiri.
§ Dapat mengambil benda-benda yang tidak
terlalu besar.
Usia 9 bulan
§ Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua
kaki yang juga ikut menyangga berat badannya.
§ Mengambil benda-benda yang dipegang di
kedua tangannya.
§ Mulai bisa mencari mainan atau benda
yang jatuh di sekitarnya.
§ Senang melempar-lemparkan benda atau
mainan.
Usia 10 bulan
§ Mulai belajar mengangkat badannya pada
posisi berdiri.
§ Bisa menggenggam benda yang dipegang
dengan erat.
§ Dapat mengulurkan badan atau lengannya
untuk meraih mainan.
Usia 11 bulan
§ Setelah bisa mengangkat badannya, mulai
belajar berdiri dan berpegangan dengan kursi atau meja selama 30 detik.
§ Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam
mulut.
§ Bisa mengulang untuk menirukan bunyi
yang didengar.
§ Senang diajak bermain cilukba.
Usia 12 bulan
§ Mulai berjalan dengan dituntun.
§ Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang
sama.
§ Mengembangkan rasa ingin tahu, suka
memegang apa saja.
§ Mulai mengenal dan berkembang dengan
lingkungan sekitarnya.
§ Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
§ Sudah bisa mengenal anggota keluarga.
§ Tidak cepat mengenal orang baru serta
takut dengan orang yang tidak dikenal/asing.
Pada
tahap tumbuh kembang inilah, Anda bisa melihat pertumbuhan bayi di setiap usianya. Baik normal atau tidaknya, semua tergantung
bagaimana cara Anda merawat si kecil dan cara penanganannya sedari dini. Oleh
karena itu, sejak dini pun penting bagi Anda untuk selalu memberikan gizi dan
nutrisi yang terbaik bagi buah hati, serta merawat dan mengasuh dengan penuh
kasih sayang.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masa
prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan
manusia. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya
konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan sel telur (ovum) yang akan
menghasilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang menjadi
organism atau janin (embrio) sebagai calon manusia yang dikenal sebagai
fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar
sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir pada saat bayi dilahirkan. Variasi
individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature)
dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature),
tergantung pada kondisinya masing-masing.
Ada
tiga faktor dominan yang mempengaruhi proses perkembangan pada masa prenatal,
yaitu faktor pembawaan (heredity) yang merupakan kondisi yang
memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan, dan faktor waktu (time)
yang merupakan saat-saat tibanya masa peka atau kematangan (maturation).
Masa
prenatal merupakan masa yang harus mendapat perhatian serius, karena apapun
yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative, akan berpengaruh pada
tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap kondisi yang tidak baik akan
membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangannya di kemudian hari.
Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya dilakukan oleh para ahli psikologi
perkembangan dan para ahli medis agar proses pertumbuhan dan perkembangan masa
kehamilan berjalan dengan baik dan lancar. Namun, upaya ini tidak akan maksimal
tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan calon ibu.
B.
Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak memiliki kelemahan. Maka dari itu kami sebagai penulis makalah ini
senantiasa membuka dan menerima saran atau kritiknya, agar dapat lebih baik
dalam penulisan makalah di masa yang akan datang.
Manfaat infonya
BalasHapushttp://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/